Rabu, 15 Desember 2021

Happy Mother's Day

 Happy Mother's Day

Hai sahabat semuanya, perkenalkan nama aku Yulianti Novita Sari. Aku dari kelas XII IPA 2. Pada artikel kali ini aku membawakan tema baru yaitu"Special Event of The Month" dengan judul Happy Mother's Day. Artikel ini akan menjelaskan makna dari Happy Mother's Day.


🌳🌳Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Hari Ibu merupakan peringatan atau perayaan yang dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan seorang ibu dalam keluarga. Di seluruh dunia, peringatan Hari Ibu dilaksanakan pada pekan kedua di bulan Mei seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia, Singapura dan beberapa negara lain. Pada tanggal 22 Desember 2020 di Indonesia, Hari Ibu tahun ini memiliki tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.

Peringatan Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tanggal tersebut diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959 pada Ulang Tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Peringatan tersebut bermula dari Kongres Perempuan Indonesia I.


 πŸŒ³πŸŒ³Kongres Perempuan Indonesia I-II-III

Penetapan Hari Ibu tanggal 22 Desember ini mengacu pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928.

Kongres Perempuan Indonesia I diikuti oleh 600 perempuan dari 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera yang berasal dari berbagai macam suku, ras, agama, usia dan pekerjaan. Kongres Perempuan Indonesia I ini diselenggarakan di Gedung Dalem Jayadipuran (sekarang Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 1.000 orang yang diantaranya terdapat juga tokoh-tokoh organisasi seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Partai Nasional Indonesia, Pemudia Indonesia, PSI, Jong Java, Jong Madoera, Muhammadiyah, dan Jong Islamieten Bond.

Agenda Kongres Perempuan Indonesia I mengenai persatuan perempuan yang ada di Nusantara membahas tentang peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa dalam segala aspek, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan dan lain sebagainya.

Pada Kongres Perempuan Indonesia I disepakati untuk membentuk organisasi yang bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) dan pada tahun 1929 berubah nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).

Kongres Perempuan Indonesia II dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1935. Pada Kongres Perempuan Indonesia II ditetapkan fungsi perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang wajib dalam menumbuhkan dan menidik generasi baru yang lebih menyadari tentang rasa kebangsaan.

Pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia III dilaksanakan di Bandung dan memberikan hasil bahwa tanggal 22 Desember pada setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu.

Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan tanggal 22 Desember merupakan Hari Nasional yakni Hari Ibu melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959 pada Ulang Tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.


🌳🌳Perjuangan Seorang Ibu

Ibu adalah sosok yang rela berkorban apa pun demi sang buah hati. Ibu adalah seorang yang mencintai anaknya mulai dari kandungan sampai menginjak dewasa. Ibu yang selalu memberikan kebahagian kepada anak-anaknya dan Ibu yang selalu mengingatkan anak-anaknya jika ada perilaku yang menyimpang. Ibu rela berkorban mementingkan kepentingan anak-anaknya daripada diri sendiri.
Ada banyak pengorbanan Ibu disaat hamil dan melahirkan. Ibu melakukan banyak pengorbanan secara mental maupun fisik. Dari emosi yang naik turun, mudah menangis hingga mual maupun muntah. Belum lagi saat melahirkan, Ibu harus kuat secara mental maupun fisik agar bayi lahir dengan selamat. Ibu rela mengorbankan hidupnya demi kehidupan sang buah hati.
Perjuangan Ibu tidak habis sampai di situ. Setelah mengandung dan melahirkan, Ibu juga harus membina dan merawat anaknya. Dengan penuh hati-hati, ibu selalu mengajarkan anaknya mengucap kata demi kata. Mengeja setiap deretan kata yang terucap dari mulutnya untuk anaknya ikuti. Ibu memberi semangat saat anaknya mulai menyerah. Tak jemu-jemu memberikan nasihat dengan penuh cinta dan semangat yang menguatkan. Ibu tidak akan pernah rela anaknya merasakan kesulitan yang pernah ia rasakan.
Kebahagiaan anak adalah segalanya bagi ibu. Di setiap doanya selalu terselip doa untuk anaknya. Ibu berjuang demi memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Berjuang mati-matian siang dan malam membantu mencari sesuap nasi agar anaknya tumbuh dengan sehat dan dapat menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Namun, terkadang secara tidak sadar, kita melukai perasaannya. Perasaannya sedih, hatinya mungkin menangis, namun ia tidak pernah menunjukkan itu semua di depan anaknya.
Sosoknya akan selalu melekat dalam hati dan tak akan pernah terganti. Senyum yang tersungging bagaikan pelangi yang muncul dikala rintik hujan berhenti. Pancaran matanya bagaikan sinar yang selalu menerangi setiap langkah kita. Ibu menjadi sosok yang seakan menjadi cahaya yang akan terus menyala dalam hidup kita.
Ibu, terima kasih atas segala waktu sulit yang telah dilewati. Terima kasih atas segala keringat yang bercucuran, saat kau merawatku. Ibu, aku mencintaimu, inginku membahagiakanku suatu saat nanti.


🌳🌳Jasa Seorang Ibu yang Tak Terbalaskan

Ibu adalah sosok yang sangat mulia dalam kehidupan setiap manusia di dunia. Sebab karena sosok ibulah kita bisa lahir dan menikmati udara dunia hingga sekarang ini. Tak ternilai perjuangan seorang ibu yang telah mengandung, melahirkan, hingga merawat kita selama ini. Karena jasanya kita bisa hidup hingga kini.

Betapa banyak perjuangan seorang ibu. Namun ada jasa yang tak mungkin bisa dibalas oleh anaknya. Berikut lima jasa ibu yang tak mungkin dapat dibalas sang anak.

1. Mengandung

Tak Terganti, 5 Jasa Seorang Ibu Ini Tak Akan Mampu Dibalas Anaknya
Unsplash.com/HeatherMount

Seorang ibu mengandung anaknya lebih dari sembilan bulan. Betapa besar perjuangannya untuk bisa menjaga anaknya agar bisa lahir ke dunia ini.

Sesukses apapun anak mereka namun tak mampu membalas jasa ibu yang satu ini. Tak mungkin mampu seorang anak menggantikan beban, rasa sakit, hingga lelah yang ibunya derita selama mengandungnya. Sungguh luar biasa jasa ibu ketika mengandung.


2. Melahirkan

Tak Terganti, 5 Jasa Seorang Ibu Ini Tak Akan Mampu Dibalas Anaknya
Unsplash/DakotaCorbin

Setelah mengandung seorang ibu terus memperjuangkan anaknya lewat proses melahirkan. Dari pagi hingga malam seorang ibu tentu mendoakan agar anaknya bisa lahir dengan selamat. 

Jasa yang luar biasa sulit untuk dibalas seorang anak. Tak mungkin mampu anak membalas jasa ibu yang telah melahirkan mereka ke dunia ini. Menahan rasa sakit, tangisan, hingga rasa was-was selalu menghantui seorang ibu yang berusaha melahirkan anaknya. Betapa besar jasanya demi melahirkan sang buah hati hingga kedunia. 


3. Merawat dan membesarkan

Tak Terganti, 5 Jasa Seorang Ibu Ini Tak Akan Mampu Dibalas Anaknya

Seorang ibu memiliki perjuangan keras dalam merawat dan membesarkan anaknya. Butuh kesabaran hingga keikhlasan luar biasa yang muncul dari hati seorang ibu.

Coba bayangkan ketika masa kecil kita, ketika ibu menidurkan anaknya hingga ia sendiri lupa akan dengan yang namanya istirahat. Dirinya rela tidak tidur demi menjaga anaknya dari segala gangguan yang menyebabkan anaknya tidak nyaman. Bahkan jika anaknya membutuhkan mereka, ibu selalu ada untuk anaknya sesulit apapun keadaannya.


4. Mendoakan

Tak Terganti, 5 Jasa Seorang Ibu Ini Tak Akan Mampu Dibalas Anaknya
Unsplash/EmmaGoldsmith

Seorang ibu tentu mendoakan anaknya agar senantiasa diberi kemudahan dalam beraktivitas di setiap kesempatan.

Semua ibu di dunia pasti mengharapkan yang terbaik untuk buah hatinya. Meski dirinya sering merasa disakiti namun tetap doanya selalu mengalir di setiap langkah anaknya. Doa ibu juga adalah doa yang paling kuat bagi setiap manusia. Sebab ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.


5. Menanti

Tak Terganti, 5 Jasa Seorang Ibu Ini Tak Akan Mampu Dibalas Anaknya
Unsplash/SimonRae

Seorang ibu selalu menanti atau menunggu anaknya ketika mereka melakukan sesuatu. Misalnya sekolah atau bahkan meski telah bersekolah.

Penantian seorang ibu adalah penantian yang benar-benar setia. Mereka memiliki harapan untuk anaknya agar senantiasa selamat dalam melakukan aktivitas dan dapat kembali pulang ke rumah dengan selamat. Mereka bahkan bisa tertidur ketika menunggu anaknya, demi memastikan mereka pulang dengan selamat.


🌳🌳Kewajiban anak terhadap orang tua

1. Taat Kepada Orang Tua

Seruan untuk taat dan mematuhi perintah orang tua telah tertuang dalam QS al-Isra’ ayat 23. Bahwasanya Allah memerintahkan umat-Nya untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak. Dalam surat tersebut juga menyebutkan larangan anak membentak keduanya.

Dijelaskan juga dalam QS Luqman ayat 14 bahwa seorang anak wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya, terutama ibunya yang telah mengandung dan menyusuinya hingga berusia dua tahun. Anak diharuskan mematuhi perintah orang tua selama bukan perintah untuk berbuat maksiat atau dosa.

Taat dan berbakti kepada orang tua artinya melakukan tindakan-tindakan yang dapat membuat keduanya senang, bukan hanya sekadar menghormatinya saja. Bahkan kendati mereka bukan orang muslim, tapi seorang anak tetap wajib untuk berbakti selama masa hidupnya. 


2. Segera Datang Ketika Dipanggil

Segera mendatangi bapak atau ibu ketika dipanggil merupakan salah satu wujud mematuhi perintah dan menghormati orang tua. Seringkali kesibukan membuat kita lupa dan bahkan malas jika harus datang saat dipanggil. Tidak sedikit juga yang berkata “ah” ketika dipanggil atau diperintah oleh bapak dan ibu.

Namun, ketahuilah bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk menghormati kedua orang tua. Salah satunya dengan segera mendatangi mereka saat dipanggil meskipun kita sedang sibuk atau melakukan sesuatu. Tundalah sebentar, sesungguhnya Allah sangat mencintai seorang anak yang patuh kepada orang tua mereka.


3. Menafkahi Orang Tua Jika Mampu

Di usianya yang lambat laun semakin renta membuat ayah dan ibu kita makin sulit untuk bekerja dan menghasilkan uang. Disinilah kewajiban kita sebagai seorang anak yang harus menafkahi orang tua apabila mampu. 

Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 215 menjelaskan bahwa hendaknya seorang anak memberikan nafkah terlebih dahulu kepada orang tua mereka sebelum menafkahkan hartanya ke orang lain (sedekah). Orang tua memiliki hak atas harta yang dimiliki oleh anaknya jika memang si anak diberikan kecukupan. 

Kendati orang tua masih mampu bekerja, tapi sebaiknya sebagai seorang anak tetap memberikan sebagian dari penghasilannya untuk orang tua. Mengenai kewajiban anak kepada orang tua ini juga dijelaskan melalui HR Admad, Abu Dawud dan Ibnu Majah bahwasanya Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.


4. Merawat Orang Tua 

Seiring bertambahnya usia, ayah dan ibu kita akan semakin tua dan renta serta mudah sakit-sakitan. Sebagai seorang anak kita diwajibkan untuk merawat mereka yang sudah tidak mampu lagi merawat diri sendiri. 

Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang yang tidak merawat kedua orang tuanya ketika sudah renta termasuk orang merugi dan tidak masuk surga (HR Muslim). Besar pahala yang akan didapatkan oleh anak-anak berbakti yang dengan sepenuh hati dan bersabar dalam merawat kedua orang tuanya. 


5. Berbicara dengan Santun dan Lembut

Berbicara dengan santun kepada orang tua bukan hanya adab, tapi juga kewajiban yang harus selalu dilakukan. Hindari berbicara dengan nada tinggi yang menyinggung dan menyakiti hati. Dengan membiasakan diri berbicara yang santun dan lembut di rumah juga akan membuat kamu terbiasa bicara dengan baik ketika di luar. 

Namun memang terkadang kita merasa kesal, kecewa atau marah. Alih-alih membentak dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas, cobalah biasakan untuk sabar dengan diam terlebih dahulu. Tunggu sampai situasi dingin dan jika perlu sampaikan dengan baik maksud kamu sebenarnya yang mungkin telah membuat salah paham di mata orang tua.


🌳🌳Alasan Merayakan Hari Ibu

Hari Ibu di Indonesia akan jatuh pada 22 Desember esok. Biasanya, pada hari ini para ibu akan menerima hadiah dan ucapan dari suami dan anak-anaknya. Beberapa keluarga merayakannya dengan memberikan ibu 'hari libur,' sehingga Moms bisa beristirahat sementara Dads dan anak-anak yang mengerjakan pekerjaan rumah

1. Ibu Tidak Memiliki Banyak Waktu untuk Istirahat
Setiap hari ada saja yang kita lakukan ya, Moms. Mulai dari membangunkan Si Kecil dan suami, menyiapkan sarapan, memandikan, mengurus tagihan-tagihan, mencuci, dan pekerjaan lainnya. Walaupun ada ibu yang menggunakan jasa asisten rumah tangga dan nanny, masih banyak pula ibu yang melakukannya tanpa bantuan. Menyelipkan waktu untuk istirahat tidak mudah.

2. Ibu Tidak Lagi Memiliki Privasi
Sekadar waktu untuk mandi sendiri di kamar mandi saja sulit ya, Moms? Ada saja alasan Si Kecil untuk ikut masuk ke dalam.

3. Lokasi Hangout Ibu Berkisar di Taman Bermain, Supermarket, atau Mengikuti Hobi Si Kecil
Tidak ada yang salah dengan mengantarkan Si Kecil ke taman atau ke tempat favoritnya. Apalagi jika Si Kecil senang, Anda pasti ikut merasa senang. Tapi jangan lupa untuk melakukan hobi Anda sendiri ya, Moms. Karena keinginan Anda juga penting.

4. Ibu Selalu Mendahulukan Kepentingan Anak
Ibu adalah orang yang paling tidak egois. Hal utama yang dipikirkan oleh seorang ibu adalah Si Kecil, baru dirinya sendiri. Pernahkah Anda sedang lapar tapi menahan untuk makan, karena lebih memilih menyuapi Si Kecil? Ini juga dilakukan oleh ibu kita lho, Moms. Mungkin kalimat seperti ini, “makan saja dulu, Nak. Ibu tidak lapar, kok,” tidak asing?

 

5. Ibu Menyayangi Setiap Hari
Alasan utama kenapa Hari Ibu harus dirayakan setiap hari adalah karena setiap hari ibu selalu menyayangi anak-anaknya. Tanpa henti.



 Berikut Vidio Perjuangan Seorang Ibu


Terima kasih atas perhatian sahabat semuanya. Sampai Jumpa 🌹🌹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Happy Mother's Day

  Happy Mother's Day Hai sahabat semuanya, perkenalkan nama aku Yulianti Novita Sari. Aku dari kelas XII IPA 2. Pada artikel kali ini ak...